1, Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil
dari alam, Catatan : Sebaiknya bibit cacing di
karantina dahulu karena ditakutkan membawa
bakteri patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan
lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang
dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran
air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan
kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan
atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi
lubang dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas
tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan
pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.
Cara pembuatan pupuknya :
Siapkan kotoran ayam, jemur 6
jam.
Siapkan bakteri EM4 untuk
fermentasi kotoran ayam
tersebut. Cari di toko pertanian
atau toko peternakan atau balai
peternakan.
Aktifkan/Kembangkan dulu
bakterinya. Caranya ¼ sendok
makan gula pasir + 4ml EM4 +
dalam 300ml air terus diamkan
kuranglebih 2 jam.
Campur cairan itu ke 10kg
kotoran ayam yang sudah
dijemur tadi aduk hingga rata.
Selanjutnya masukkan ke wadah
yang tertutup rapat selama 5
hari.
Mengapa harusdifermentasi?
Karena dengan fermetasi maka kandungan N-
organik dan C-organik bakal naek sampai 2
kalilipat
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm
selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air
dengan debit 2-5 Liter / detik
6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan
dalam pembudidayaan cacing sutra:
Lahan uji coba berupa kolam
tanah ber ukuran 8 x 1,5 m
dengan kedalaman 30 cm.
Dasar kolam uji coba diisi
dengan sedikit lumpur.Apabila
matahari cukup terik, jemur
kolam minimum sehari.
Bersamaan dengan itu, kolam
dibersihkan dari rumput atau
hewan lain, seperti keong mas
atau kijing.
Pipa Air Keluar (Pipa
Pengeluaran /Outlet) dicek
kekuatannya dan pastikan
berfungsi dengan baik. terbuat
dari paralon berdia- meter 2 inci
dengan panjang sekitar 15 cm.
Usai pengeringan dan
penjemuran, usahakan kondisi
dasar kolam bebas dari bebatuan
dan benda-benda keras lainnya.
Hendaknya konstruksi tanah
dasar kolam relatif datar atau
tidak bergelombang.
Dasar kolam diisi dengan lumpur
halus yang berasal dari saluran
atau kolam yang dianggap
banyak mengandung bahan
organik hingga ketebalan
mencapai 10 cm.
Masukkan kotoran ayam kering
sebanyak tiga karung, kemudian
sebar secara merata dan
selanjutnya diaduk-aduk dengan
kaki.
Setelah dianggap datar, genangi
kolam tersebut hingga
kedalaman air maksimum 5 cm,
sesuai panjang pipa
pembuangan.
Pasang atap peneduh untuk
mencegah tumbuhnya lumut di
kolam.
Kolam yang sudah tergenang air
tersebut dibiarkan selama satu
minggu agar kandungan gas
hilang.
Tebarkan 0,5 liter gumpalan
cacing sutra dengan cara
menyiramnya terlebih dahulu di
dalam baskom agar
gumpalannya buyar.
Seterusnya atur aliran air dengan
pipa paralon berukuran 2/3 inci.
Wadah budidaya dapat berupa
parit beton atau wadah yang
dilapisi plastik, lebar 0,5 meter.
Pakan cacing sutra berupa
campuran kotoran ayam segar
50% dan lumpur kolam 50%.
Tinggi media 5 cm.
Pemupukan ulang dengan
menambahkan kotoran ayam
sebanyak 9% dari volume awal,
dilakukan setiap minggu.
Media dialiri air irigasi, dengan
debit air 900 ml/menit.
Benih cacing rambut ditebar
sehari sesudah media kultur
dialiri air, yaitu sebanyak 2
gram/ m2.
7. Makanan Cacing Sutra
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup,
tentunya cacing sutra tersebut juga butuh
makan. Makanannya adalah bahan organik
yang bercampur dengan lumpur atau sedimen
di dasar perairan.
Rabu, 06 November 2013
Cacing sutra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar