Rabu, 06 November 2013

PEMBUATAN MOL

Pada dasarnya, pengalaman dalam
membuat larutan MOL ini dilihat dari melihat
sifat atau fisik suatu tanaman. Misalnya bambu,
pertumbuhan bambu sangat cepat. Jika kita
berpikir, pasti ada sesuatu yang dikandung
tanaman itu sehingga dalam 1 minggu, panjang
batangnya bisa mencapai 1 – 2 cm. setelah
diteliti di Laboratorium, bamboo mengandung zat
Gibberellin, inhibitor, auxin dan sitokinin. Selain
itu bambu juga mengandung beberapa mikroba.
Contoh lain adalah bonggol pisang. Akar
pisang bisa merambat kemana-mana dalam
tanah bahkan bisa menembus tembok. Selain itu
mata tunasnya juga banyak. Setelah diteliti
ternyata bonggol pisang banyak mengandung
gibberellin dan sitokinin.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tersebut maka banyak petani membuat larutan
mikroorganisme local dengan cara fermentasi
yang sangat sederhana. Untuk melakukan
fermentasi dibutuhkan bantuan 3 bahan utama
yaitu:
Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan
mikroorganisme sebagai sumber energy. Bahan
ini dapat dipenuhi oleh air cucian beras, nasi
bekas (basi), singkong, kentang, gandum bahkan
SORGHUM.
Glukosa. Bahan ini juga sumber energy. Ia
dapat diperoleh dari gula merah, gula pasir,
molasses, air gula, air kelapa atau air nira.
Sumber Bakteri. Bahan yang bisa dipakai
diantaranya buah-buahan busuk, sayur busuk,
rebung, bonggol pisang, urine hewan. Bakteri
yang dikandung antara lain: Rhizobium sp,
Azosprillum sp, Azotobacter sp, Pseudomonas
sp, Bacillus sp, dan bakteri pelarut fosfat.
Ketiga bahan utama tersebut kemudian dicampur
dalam satu wadah tertutup rapat yang proses
disebut fermentasi. Setelah 1 – 3 minggu, bahan
mengeluarkan bau alcohol yang tajam. Itulah
tanda fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi.
Aktivitas mikroorganisme pun selesai.
MOL BONGGOL PISANG
Bonggol pisang termasuk bahan yang mudah
diperoleh. Banyaknya mata tunas menjadi
inspirasi bahwa disitu ada zat yang luar biasa
yaitu Giberellin dan sitokinin. Bahkan dapat
mengundang mikroorganisme untuk datang.
Kandungan : Giberellin, Sitokinin dan 7
isolat bakteri yaitu: Azospirillum, Azotobacter,
Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, Mikroba pelarut
fosfat dan mikroba selulolitik
Manfaat : Sebagai decomposer
dan penyubur tanah
Cara Pembuatan :
Bahan:
1 kg bonggol Pisang
1/5 Kg Gula merah
2 liter air beras
Cara buat:
Bonggol pisang dipotong-potong lalu
ditumbuk-tumbuk
Masukan gula merah yang sudah diiris ke
dalam air beras
Campur bahan dan larutan air beras, aduk
sampai rata
Tutup rapat dengan plastic dan fermentasi
selama 7 – 14 hari
MOL BATANG PISANG
Pada walnya bahan ini hanya dimanfaatkan
sebagai bahan untuk kompos. Namun kemudian
ternyata ditemukan juga adanya mikroba setelah
dijadikan MOL
Kandungan : Mengandung unsur P
Manfaat : Menambah Nutrisi
Cara Pembuatan
Bahan
2 – 3 Kg batang pisang
0,5 Kg gula merah
5 liter air beras
Cara buat:
Batang pisang ukuran 20 – 30 cm dipotong
kecil-kecil lalu ditumbuk, masukan dalam jerigen
Masukan gula merah yang sudah diiris
kedalam jerigen
Masukkan air cucian beras, aduk sampai rata
Tutup jerigen dan pasang selang yang
dihubingkan ke botol berisi air. Lama fermentasi
berkisar 14 – 21 hari.
Cara Pemakaian:
Cairkan MOL dalam air dengan perbandingan 1 :
15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar