OKSILAT MIKROBA RUMEN SISTEM KERING
Rumen adalah bahan pakan yang telah di konsumsi sapi
atau kambing, saat di sembelih masih berada dalam
saluran pencernakan.
langsung saja……
1. Rumen di kumpulkan, lalu di keringkan pada tempat
yang bersih beralas terpal atau yang lain, jemur terus
hingga kering kadar air 8-10%.
2. Lalu giling dismill hingga menjadi tepung lalu kemas,
ini sudah seperti starbio dan stardex
OKSILAT MIKROBA RUMEN SISTEM BASAH
1. Rumen basah, taruh pada ember lalu tambahi air,
perbandingan rumen 1 bagian air segar 1 bagian
2. Penambahan gula atau molasses tiap 10 kg rumen
perlu gula 100 gram – 200 gram/1-2 ons
3. Setelah rumen di beri air segar, ampas pada rumen
disaring di buang, tinggal cairan rumen saja, baru di
tambahkan gula.
4. Peram 14 hari hingga 21 hari, ini sudah di fungsikan
sebagai stater mikrobia.
Selasa, 17 Desember 2013
Oksilat mikroba(sejenis starbio)
Lele sistem biofloc
1, BIOFLOC
Suatu teknologi budidaya ikan dengan mengaplikasikan
Probiotik (bakteri non pathogen) secara intensif melalui
lingkungan (air dan dasar kolam) dan melalui oral
(dicampur dengan pakan) yang diikuti dengan
pemberian probiotik sebagai nutrisi probiotik sehingga
akan terbentuk biofloc (Floc bakteri non pathogen yang
menguntungkan bagi ikan ) yang merupakan salah satu
sumber protein yang dapat dimakan oleh ikan.
2. TAHAPAN TERBENTUKNYA BIOFLOC
Dominasi Pitoplankton.
Dominasi Zooplankton
Dominasi Bakteri Pengurai
Masa transisi Dominasi
Dominasi Bakteri Photosyntetic
3. PROBIOTIK
Dalam akuakultur/ budidaya ikan, probiotik adalah
mikroorganisme yang sengaja diberikan melalui oral atau
lingkungan, dengan tujuan agar menguntungkan bagi
ikan yang dipelihara.
Umumnya probiotik yang digunakan dalam budidaya
ikan adalah dari golongan bakteri non pathogen (Pro:
mendukung, biotic : biota kehidupan)
4. TEKNIK BUDIDAYA
a.Persiapan air untuk pembesaran lele ; masukan air
dengan ketinggian 80-100 cm, hari ke 2 masukkan
probiotik 5 ml/m 3, hari ke 3 masukkan prebiotik :
Molase 250 ml/m 3, malam harinya tambahkan
dolomite 150-200 gram/m 3 (diambil airnya saja)
selanjutnya diamkan air media selama 7-10 hari,
selanjutnya dilakukan penebaran benih lele.
b.Penebaran benih lele ; Benih dari induk unggulan
(dari satu induk yang sama), benih harus sehat
dengan indikasi gerakan aktif, ukuran dan warna
seragam, organ tubuh lengkap, bentuk proorsional
ukuran 4-6cm / 5-7cm, setelah penebaran
keesokan harinya tambahkan probiotik 5 ml/m 3.
c.Aplikasi susulan probiotik ; Sebelum benih ikan
berukuran 12 cm, setiap 10 hari sekali masukan
probiotik 5 ml/m 3, Ragi tempe 1 sendok makan/
m3 Ragi tape 2 butir/m 3 dan malam harinya
tambahkan dolomite 200-300 gr/m 3 (diambil
airnya saja) Setelah ukuran ikan >12 cm setiap 10
hari sekali masukan probiotik 5 ml/m 3.\, ragi
tempe 2-3 sendok makan/m 3, ragi tape 6-8 butir/
m3 dan malam harinya tambahkan dolomite
200-300 gr/m 3 (diambil airnya saja) Pemberian
ragi tempe dan ragi tape dilarutkan kedalam air.
5. PENGELOLAAN PAKAN
Gunakan pakan yang berkualitas, ukuran pakan
disesuaikan dengan bukaan mulut ikan, pakan diberikan
pagi – sore hari, dosis pakan 80%dari daya kenyang,
dipuasakan seminggu sekali, pakan di fermentasi
dengan probiotik atau di campur probiotik dan
pengurangan dosis pakan sampai 30% jika sudah
terbentuk floc.
Keterangan :
Probiotik adalah mikroorganisme yang hidup dalam
usus dan sering disebut sebagai bakteri baik. Mengapa
disebut bakteri baik? Ya, karena memang bakteri
probiotik ini ternyata memiliki peran sebagai pembantu
metabolisme sistem pencernaan dan membantu
memperkuat daya tahan tubuh.
Umumnya bakteri probiotik ini berupa asam laktat ( lactic
acid bacteria – LAB) yang sering kali digunakan dalam
industri pangan dan obat-obatan. Dua jenis bakteri
probiotik yang paling mendominasi adalah jenis
Lactobacillus dan Bifidobacterium .
Dalam industri makanan, bakteri probiotik ini mengubah
zat gula dan karbohidrat lain menjadi asam laktat yang
memiliki rasa khas dan mengawetkan makanan dengan
menurunkan pH, serta mengurangi ruang hidup bakteri
patogen (bakteri jahat). Nah, jika di dalam tubuh
memiliki banyak bakteri baik dan sedikit bakteri jahat,
maka semakin sehatlah sistem pencernaan tubuh
.
Sedangkan prebiotik adalah makanan untuk bakteri
probiotik. Atau sering juga disebut sebagai nutrisi untuk
bakteri probiotik dalam berkembang biak di dalam
tubuh. Senyawa prebiotik ini banyak ditemukan dalam
makanan yang mengandung serat atau fiber seperti
brokoli, tempe, tahu, susu kedelai, sayuran hijau, dan
buah.
**lele sistem biofloc per m2 bisa ditanam bibit 1000 ekor
Rabu, 11 Desember 2013
CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING
BAHAN DAN UKURAN:
• 1000 Kg : jerami padi , dipilih yang sudah kering
• 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
yang dilarutkan
• 6-7 Lt : Probiotik, bila di daerah belum ada dapat
diganti dengan EM4.
• 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein
makanan ( 4-6% dr total jerami )
• 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan probiotik dan
tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN:
• Silo tempat untuk fermentasi jerami dapat berupa
tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan
jumlah ternak
• Alat pemotong sabit atau sejenisnya atau bisa
menggunakan mesin pencacah jerami
• Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung
plastik
CARA MEMBUAT
1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga,
bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar
tidak berkarat
2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah
ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25
cm sejumlah isi silo yang ada
3. Larutkan tetes dan urea serta probiotik dengan air
menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di
atas.
4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara
jerami dengan campuran tets starbio dan air.
5. Jerami padi yang sudah dipotong ditaruh di atas
terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air
tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai
merata dan jerami kelihatan basah.
6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan
larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo
sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-
injak supaya padat.
7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat
betul
8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai
diberikan pada ternak kambing sesuai dengan
kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis
setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup
kembali dengan rapat
9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air,
terhindar dari terik matahari dan air hujan tidak boleh
masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
Pemberian diberikan dua kali pagi dan
sore dengan ukuran: bobot kambing x 3%
pakan kering (jerami yang telah
difermentasi)
Ditambah makan tambahan berupa katul
yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/
ekor
KETERANGAN:
Apabila waktu petama kali tenak diberi
pakan fermentasi tersebut tidak langsung
mau supaya dilatih sedikit demi sedikit
sampai mau makan dengan lahap
Agar ternak kambing cepat gemuk perlu
diberi makan lain yang kadar proteinnya
tinggi seperti pemberian katul konsentrat
Air minum supaya tetap tersedia (jangan
sampai telat), ada baiknya airnya
diberikan garam.
Selasa, 26 November 2013
Pengaruh air hujan terhadap lele
Effect hujan & cuaca yang tak menentu pun sangat besar
pengaruhnya terhadap budidaya ikan bisa menimbulkan
urutan-urutan peristiwa yang menyebabkan stress
lingkungan... akan mengakibatkan perubahan tekanan
osmotik, perbedaan temperatur dasar kolam dan
permukaan air.....
yang kedua, input pakan yang tinggi juga berakibat
fitoplankton yang tebal yang diikuti fluktuasi pH dan DO,
sisa metabolit tinggi sehingga terjadi penumpukan bahan
organik di dasar kolam. Perombakan anaerob yang terjadi
memicu munculnya gas2 beracun (H2S).....
Sifat air hujan yang kurang baik bagi kehidupan ikan
adalah keasaman yang agak tinggi (pH rendah) yang bisa
meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit
lain. Untuk mengatasinya adalah dengan cara pembuangan
air bagian atas kolam kira-kira setinggi 10 - 20 cm.
- Agar pH air ttp stabil,,,tingkatkan kemampuan buffer pH
air dg tebar BOSTER MANSTAP dilakukan pd sore hari,
cuaca mendung atau habis hujan.......
- Peng-garam-an, berhubungan dg proses
OSMOREGULASI,,,yaitu utk mengontrol kosentrasi larutan
dalam tubuh ikan...agar tekanan osmosis antara dlm tubuh
ikan dan lingkungannya dpt seimbang..
- Utk mengatasi fluktuasi suhu air, tinggikan level air
- Utk meningkatkan sistem imun (antibodi ikan) berikan
asupan Vit C dg BOSTER STRESS OFF dan Immunostimulat
dg BOSTER FISH IMUNOVIT
- Utk mengendalikan kepadatan plankton dan membunuh
kuman tebar BOSTER BLUE COPPER
- Utk mempercepat perombakan bahan organik, tebar
probiotik (BOSTER AQUAENZYM / BOSTER SEL MULTI +
BOSTER PLANKTOP)
- Utk mengatasi penurunan DO dpt dilakukan aerasi atau
tebar BOSTER AERO2
**boster=slh satu merk obat2n untuk ikan
cara menghemat pakan lele
pemberian pakan bisa
dukurangi tanpa harus mengorbankan pertumbuhan
lele sangkuriang kita. Oke langsung saja yah.
Alat dan Bahan:
1. Probiotik 1 liter (setau saya bisa diganti dengan
M4 Perikanan)
2. Yakul 5 botol
3. Dedak 1 kg (dedak ini diseduh dulu dengan air
panas)
4. Vit C dan Vit B complek masing masing 50 butir
5. Molase 2 liter atau gula 2kg
6. Susu kental 1 kaleng
7. Air 50 liter
Cara Pembuatan:
Masukkan dalam wadah tertutup semua bahan di
atas
fermentasikan minimal 6 hari
Adapun cara pembibisan adalah dengan
menggunakan setengah aqua gelas /1kg pakan
Minggu, 24 November 2013
Membuat em4
EM disini adalah Effective
Microorganisms (EM). EM merupakan kultur campuran
dari microorganisms yang menguntungkan bagi
pertumbuhan tanaman. EM diaplikasikan sebagai
inokulan untuk meningkatkan kergaman dan populasi
mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang
selanjutnya dapat meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman.
Teknologi, konsep penerapan EM dalam bidang pertanian
telah dilakukan secara mendalam oleh Prof. Dr. Teruo
Higa di Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang. Dalam
skala luas, EM telah diterapkan oleh petani organic di
Jepang, Thailand, Brazil, Amerika Serikat, Indonesia,
Philiphina, Srilangka, Cina, Korea Selatan, Taiwan, India,
Perancis, Malaysia, New Zealand, Laos, Myanmar,, dll.
Dari tahun 1989 sampai saat ini, pengembangan teknolgi
EM masih terus dilakukan. (sumber: http://
www.em4indonesia.com/faq )
Untuk memperoleh EM4 biasanya dijual di toko pertanian
atau dinas pertanian.
^o^ MEMBUAT EM4 SENDIRI^o^
Jika kita harus membeli
EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada
berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga
bahan baku yang sangat murah. Salah satu caranya
adalah sebagai berikut:
CARA 1
Bahan - bahan :
Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter
Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan
batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi
agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat
juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.Setelah
dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan
dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak/air kelapa
dalam ember tadi dan aduk hingga rata.Wadah ditutup
rapat dan disimpan selama 7 hari. Setelah 7 hari larutan
yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari
hingga habis.Larutan tersebut disaring dan dimasukkan
kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut
adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan
hingga 6 bulan.Ampas dari hasil penyaringan larutan
bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 2
Bahan-bahan :
Susu sapi atau susu kambing murni.Isi usus (ayam/
kambing), yang dibutuhkan adalah bakteri di dalam
usus.
Seperempat kilogram terasi (terbuat dari kepala/kulit
udang, kepala ikan) + 1 kg Gula pasir (perasan tebu) + 1
kg bekatul + 1 buah nanas + 10 liter air bersih.
Alat-alat yang diperlukan :
Panci, kompor, Blender/parutan untuk menghaluskan
nanas.
Cara Pembuatannya :
Trasi, gula pasir, bekatul, nanas (yang dihaluskan
dengan blender) dimasak agar bakteri lain yang tidak
diperlukan mati. Setelah mendidih, hasil adonannya
didinginkan.kemudian ditambahkan susu, isi usus ayam
atau kambing.Ditutup rapat. Setelah 12 jam timbul
gelembung-gelembung.Bila sudah siap jadi akan
menjadi kental/lengket. Perlu diperhatikan susu jangan
yang sudah basi karena kemampuan bakteri sudah
berkurang. Sedangkan kegunaan nanas adalah untuk
menghilangkan bau hasil proses bakteri.
CARA 3
Bahan-bahan :
Sampah sayur, terutama kacang-kacangan
Kulit buah-buahan (papaya, pisang, rambutan, mangga,
dsb.)
Bekatul, secukupnya
Gula merah, sedikit saja
Air beras, secukupnya
Cara Pembuatan :
Sampah sayur, kulit buah-buahan dan bekatul
dicampurkan. Tempatkan misalnya di dalam sebuah
ember atau penampung yang lain. Tutup. Sambil
kadang-kadang diaduk, biarkan selama satu minggu
sampai membusuk sehingga menjadi EM1. EM singkatan
dari Effective Microorganism, yaitu jasad renik "ganas"
yang akan mempercepat proses pengomposan.
Ditengarai dengan angka 1 karena inilah cairan
mikroorganisme yang terbentuk setelah mengalami
dekomposisi selama satu minggu.Cairan EM1 dicampur
dengan sampah sayur dan kulit buah-buahan. Kemudian
didiamkan lagi selama satu minggu. Cairan baru yang
terbentuk disebut dengan EM2.Cairan EM2 dicampurkan
dengan bekatul, gula merah dan air beras. Dan
didiamkan lagi selama satu minggu sehingga menjadi
EM3.Diamkan lagi selama satu minggu tanpa
menambahkan apa-apa. Cairan itu telah menjadi EM4.
CARA 4
Bahan-bahan :
Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
Kacang panjang segar 0,25 kg
Kangkung air segar 0,25 kg
Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
Gula pasir 1 kg
Air tuak dari nira 0,5 liter
Cara Pembuatan :
Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan
batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi
agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat
juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan. Setelah
dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan
dalam ember. Campurkan gula pasir dan tuak dalam
ember tadi dan aduk hingga rata.Wadah ditutup rapat
dan disimpan selama 7 hari Setelah 7 hari larutan yang
dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari
hingga habis. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan
kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut
adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan
hingga 6 bulan. Ampas dari hasil penyaringan larutan
bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
CARA 5
Bahan – bahan :
Air cician beras ( leri ) = 5 liter
Air kelapa = 5 liter
Cincangan halus sampah sayur = 3 kg
Kulit Jeruk = seadanya
Ragi tempe = 1 butir
Cairan Gula Jawa/Merah = 1 kg
Cara Pembuatan :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat
dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk
mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.
CARA 6
Bahan – bahan :
Gula pasir/merah = 1kg
Terasi = ¼ kg
Dedak = 1 ½ kg
Ragi tape = 15 butir
Air biasa = 5 liter
Cara Pembuatan :
Air di rebus sampai mendidih lalu angkat dari tungku
lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk samapi
rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk
kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan
dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab.
Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.
Jumat, 22 November 2013
Kandungan kimia Lengkuas
1. Kristal Kuning
2. Metal Sinamat
3. Minyak Terbang
4. Pinen
5. Minyak Astiri
6. Seskuiterpen
7. Galangan
8. Eugenol
9. Kaemferida
10. Galangol
Jahe
Kandungan & Khasiat Jahe :: Jahe yang memilki nama
ilmiah Zingiber Officinale merupakan salah satu tanaman
remph sekaligus tanaman obat asli asia.. Tanaman
sejenis rumpun ini dikenal karena rasa yang pedas dan
sifatnya yang menghangatkan. Karena pedasnya ini yang
kemudian dipakai sebagai bumbu masak, minuman segar
dan sebagai obat.Senyawa yang menyebabkan pedas di
atas merupakan senyawa non-volatil.Aroma khas yang
kuat dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di
hidung kita yang terdapat pada jahe berasal dari minyak
atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri
merupakan senyawa volatil atau mudah menguap. Minyak
ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas. Minyak atsiri
dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid
yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena,
zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal Minyak
atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %.
Kandungan Gizi Jahe Per 100 Gram:
Protein 8.6%, Karbohidrat 66.5%, Lemak 6.4%, Serat 5.9%,
Abu 5.7%, Kalsium 0.1%, fosfor 0.15%, Zat besi 0.011%,
Sodium 0.3%, potasium 1.4%, Vitamin A 175 IU, Vitamin
B1 0.05 mg, Vitamin B2 0.13 mg, Vitamin C 12 mg, Niasin
1.9%.
Komposisi kimia temulawak
Pati 48.18% - 59.64% - membantu proses metabolisma
dan fisiologi organ badan.
· Protin 29.00% - 30.00%
· Abu 5.26% - 7.07%
· Serat 2.58% - 4.83% - memulihkan kecergasan badan
(bersifat tonik)
· Kurkumin 1.60% - 2.20% - melancarkan proses
pencernaan tubuh
· Minyak asiri 6.00% - 10.00% - meningkatkan fungsi
ginjal
· Phelandren - melancarkan pengeluaran toksik dalam
tubuh melalui air kencing
· Kamfer
· Turmerol - membantu proses metabolisme
· Borneol - memulihkan kesehatan tubuh badan akibat
serangan penyakit
· Sineal
· Xanthorrhizol
Komposisi kimia kencur
*pati (4,14 %),
*mineral (13,73 %),
*minyak- minyak atsiri (0,02 %), berupa:
- sineol,
- asam metil kanil dan penta dekaa,
- asam sinamat,
- etil ester,
- borneol,
- kamphene,
- paraeumarin,
- asam anisat,
- alkaloid dan
- gom.
Minggu, 17 November 2013
MEMBUAT EM5(INSECTISIDA)
INSEKTISIDA TEKNOLOGI EM5
Bahan:
- EM4 = 100 ml
- Molase/gula = 100 ml/ 0,5 ons
- Cuka makan kadar 5% = 100 ml
- ALkohol kadar 40% = 100 ml
- Air cucian beras pertama = 1 liter
Cara membuat:
- Campurkan semua bahan.
- Tutup rapat dan simpan di tempat teduh dan gelap.
- Selama 15 hari setiap pagi dan sore larutan di
kocok dan di buka tutupnya ( untuk mengeluarakan
gas ).
- Selama 5 hari biarkan tertutup.
- EM 5 siap digunakan.
- Larutan ini dapat bertahan hingga kurang lebih 3
bulan.
Aplikasi:
- 150 – 250 cc / 15 liter air.
- Tambahkan 10 cc larutan gula setiap akan
menyemprot.
Catatan:
- Hati-hati terhadap tanaman muda dan rentan
karena larutan ini mengandung alcohol.
- Mencampurnya dengan ekstrak tanaman anti hama
saat pembuatan sangat di anjurkan supaya lebih
efektif lagi.
Kamis, 14 November 2013
Pelet bisa mengapung
Sebagian orang bingung mengapa pelet ikan bisa mengambang atau terapung apa dari bahan atau dari mesinnya yang hebat dan canggih? jawabannya adalah kedua-duanya mempunyai hubungan yang erat. menurut saya pelet bisa terapung karena ada pori pori dalam pelet yang terjadi karena gesekan dari bahan yang dibawa oleh ekstruder dengan dinding tabung dan dipadatkan diujung ekstruder dengan tekanan tinggi hingga menimbulkan panas yang cukup untuk membuat pelet matang,kemudian masuk kedalam lubang yang dinamakan dies setelah keluar dari lubang dies tersebut dipotong oleh pisau pemotong. Karena perbedaan suhu didalam dan suhu ruang maka pelet tersebut dapat membuat pori-pori pelet. Intinya dari proses ini adalah thermo mechanical cooking (teknik memasak dengan mekanik). steam boiler dihilangkan tetapi memasak dengan kekuatan mekanik mesin sehingga menggunakan energi yang cukup besar.
#steam boiler sistem pemanasan dengan uap panas/kukus..
Bagian bagian mesin ekstruder pelet ikan terapung:
Mixer feeder Bagian ini mempunyai fungsi mengaduk bahan agar lebih homogen dan membawa bahan menuju skrew ekstruder. Mixer feeder ini digerakan oleh motor listrik daya 2Hp dan diatur frekuensi putarnya oleh inverter agar bahan yang masuk sesuai dengan putaran skrew ekstruder.
Skrew dan tabung mempunyai jenis begitu banyak variasinya . fungsi dari skrew adalah untuk membawa,mengaduk dan memotong bahan menuju lubang dies.Skrew digerakan di gerakan dengan motor listrik berkekuatan besar dengan daya 22Kva frekuensi motor diatur oleh inverter.skrew mempunyai diameter 75mm panjang 800mm. Tekanan dari skrew ini sangat besar sehingga bahan yang mengandung protein ditekan dengan tekanan besar hingga mengeluarkan minyak dan protein itu sendiri dan memungkinkan lebih mudahnya tercerna ketika peletnya dimakan oleh ikan. Sedangkan tabung berfungsi sebagai pemberi gesekan dan pemotong bahan hingga menjadi lebih rata dan homogen sebelum bahan sampai ke dies.
Dies atau cetakan Dies atau cetakan befungsi sebagai membentuk bahan yang di bawa oleh skrew dan melewati lubang dies sesuai ukuran yang ada. dies disini berukuran 3mm. tetapi ukuran bisa dibuat berdasarkan keinginan si pembuat, ukuran mulai dari 2mm - 8mm. Pisau potong Pisau potong berfungsi untuk memotong bahan yang telah dibentuk oleh dies panjang atau pendek ukuran potongan ini bisa diatur. pisau potong digerakan oleh motor listrik 1Hp dan frekuensi motor diatur oleh inverter.Pelet yang telah dipotong ini langsung kering hanya perlu diangin anginkan saja oleh kipas angin.
Cooling dan Heating Cooling atau pendingin ini berfungsi menjaga suhu tabung agar suhu tetap stabil untuk membuat pelet menjadi matang dan tidak menghilangkan protein yang ada karna panas yang over heat. Heating atau pemanas hanya digunakan pada saat pertama sebelum mesin ektruder berjalan setelah ekstruder berjalan pemenas ini berhenti.
Rabu, 13 November 2013
PELET DARI KOTORAN SAPI
1. Kotoran sapi diambil dan dibersihkan., Agar kotoran
padat, kering, dan tidak berbau, sapi hanya diberi makan
jerami kering dan diberi minum air dicampur bakteri
pengurai yang diambil dari rumen (perut besar sapi).-->starbio/em4 peternakan/produk sjenis..
Pemberian minum sebanyak satu ember dua kali sehari.
2. Kotoran dijemur di bawah sinar matahari selama
kurang lebih satu minggu hinga benar-benar kering,
untuk menghilangkan kandungan gas yang terkandung
dan membunuh bakteri.
3. Setelah proses pengeringan selesai, kotoran
kotoran dihaluskan dan dicampur dengan ikan asin yang
ditumbuk halus(bisa jg menggunakan tepung ikan) bekatul atau kulit ari beras, tetes tebu(bisa dgn gula merah)
atau air kelapa, dan tepung tapioka.
4. Takaran yang perlu digunakan dalam pencampuran
pakan ikan , komposisinya 70% kotoran sapi, 20%
bekatul, 10% tetes tabu atau air kelapa. Sementara untuk
pakan udang, komposisinya 60% kotoran sapi, 30%
bekatul, dan 10% tetes tebu atau air Kelapa. komposisi
ini tidak bersifat wajib. Komposisi bisa di sesuaikan
dengan kebutuhan.
5. Setelah semua bahan tercampur merata, langkah
selanjutnya adalah membentuknya menjadi btiran-
butiran kecil. Bisa menggunakan alat pembuat pelet,
atau bisa juga dengan cara manual memakai tangan.
Kamis, 07 November 2013
MOL BATANG PISANG II
Bahan:
1.Batang pisang 5 kg
2.Gula merah 1 kg
3.Air cucian beras 10 ltr
CARA MEMBUAT:
Batang pisang di rajang dan gula merah di Rajang
atau dihaluskan. Kemudian disiapkan baskom dan
diisi dengan air cucian beras. Rajangan batang
pisang dan gula di masukkan kedalam baskom
yang telah terisi air cucian beras. Tutup rapat-
rapat baskom tersebut. Pada tutup baskom di
lubangi sedikit untuk memasukkan slang kecil
yang dihubungkan ke botol aqua, sebagai alat
keluarnya pathogen yang merugikan (cara ini disebut digester) sehingga
nantinya airnya akan berwarna kuning penuh
dengan pathogen yang merugikan.
Lamanya menprementasi adalah 21 hari, tetapi
semakin lama mempermentasi hasilnya semakin
baik atau dilihat pada air dalam botol aquanya
mengeluarkan kelembung gelembung dan apabila
di di bau/cium maka baunya berbau tape.
Apabila MOL Batang pisang sudah jadi maka
airnya sudah dapat di aplikasikan ke lahan
pertanian dengan dosis 2 liter/13 liter air (1
tangki spyer).
Waktu aplikasi di lahan yaitu pagi hari atau sore
hari (jangan kena sinar matahari pada waktu
aplikasi di lapangan, agar micro organisme tidak
mati)
CATATAN
Apabila tidak ada air cucian beras dapat di ganti
dengan tepung beras sebanyak ¼ kg
Apabila tidak ada gula berah dapat diganti
dengan tetes 2,5 liter
Untuk mengaduk / mencampur usahakan dengan
tahan biasa atau kayu
PROBIOTIK HAYATI
Nie hasil copas dari blog mas betha_sutrisno...semoga bermanfaat ya...
BAHAN :
1. Daun gamal /teresede 5 kg
2. Kunir/kunyit 5 kg
3. Buah pisang 5 kg
4. Sayur buncis 5 kg
5. Kecambah/tokolan 5 kg
6. Buah papaya 5 kg
7. Buah mojo 5 kg
8. Tanaman kiriyu 5 kg
9. Sepet kelapa muda 5 k
10. Rebung bamboo 5 kg
11. Bonggol pisang 5 kg
12. Ikan laut 10 kg
13. Susu sapi segar 5 liter
14. Air leri
15. Air kelapa
16. Urin sapi bunting
17. NPS 5 liter
18. Gula jawa 7 kg
19. Molasses 3 kg
CARA PEMBUATAN :
1. Daun gamal, kunyit, pisang, buncis, nanas,
kecambah, papaya, mojo, kiriyu, rebung bamboo,
bonggol pisang di blender halus, pisahkan pada
masing masing wadah + air kelapa 5 liter + urin
5 liter + gula 0,5 kg, pada tiap tiap bahan lalu
peram 2 minggu .
2. Sepet kelapa potong kecil kecil + air kelapa 5
liter + urin 5 liter + gula 0,5 kg, peram 2 minggu
3. Susu sapi + NPS + air leri 10 liter + gula 0,5
kg peram 2 minggu
4. Ikan laut, bersihkan sisik dan jeroaan cuci
bersih, lalu kukus 30 menit terhitung sejak air
mendidih, dinginkan blender + air kelapa 5 liter +
urin 5 liter peram 2 minggu.
5. Setelah 2 minggu semua bahan pengisi dip
eras dan di saring masukan dalam digester
utama tambahkan molasses 3 liter peram 21
hari.
Dosis pakai 1-2 gelas/tangki semprot 15-17 liter
Rabu, 06 November 2013
PEMBUATAN MOL
Pada dasarnya, pengalaman dalam
membuat larutan MOL ini dilihat dari melihat
sifat atau fisik suatu tanaman. Misalnya bambu,
pertumbuhan bambu sangat cepat. Jika kita
berpikir, pasti ada sesuatu yang dikandung
tanaman itu sehingga dalam 1 minggu, panjang
batangnya bisa mencapai 1 – 2 cm. setelah
diteliti di Laboratorium, bamboo mengandung zat
Gibberellin, inhibitor, auxin dan sitokinin. Selain
itu bambu juga mengandung beberapa mikroba.
Contoh lain adalah bonggol pisang. Akar
pisang bisa merambat kemana-mana dalam
tanah bahkan bisa menembus tembok. Selain itu
mata tunasnya juga banyak. Setelah diteliti
ternyata bonggol pisang banyak mengandung
gibberellin dan sitokinin.
Berdasarkan pengalaman-pengalaman
tersebut maka banyak petani membuat larutan
mikroorganisme local dengan cara fermentasi
yang sangat sederhana. Untuk melakukan
fermentasi dibutuhkan bantuan 3 bahan utama
yaitu:
Karbohidrat. Bahan ini dibutuhkan
mikroorganisme sebagai sumber energy. Bahan
ini dapat dipenuhi oleh air cucian beras, nasi
bekas (basi), singkong, kentang, gandum bahkan
SORGHUM.
Glukosa. Bahan ini juga sumber energy. Ia
dapat diperoleh dari gula merah, gula pasir,
molasses, air gula, air kelapa atau air nira.
Sumber Bakteri. Bahan yang bisa dipakai
diantaranya buah-buahan busuk, sayur busuk,
rebung, bonggol pisang, urine hewan. Bakteri
yang dikandung antara lain: Rhizobium sp,
Azosprillum sp, Azotobacter sp, Pseudomonas
sp, Bacillus sp, dan bakteri pelarut fosfat.
Ketiga bahan utama tersebut kemudian dicampur
dalam satu wadah tertutup rapat yang proses
disebut fermentasi. Setelah 1 – 3 minggu, bahan
mengeluarkan bau alcohol yang tajam. Itulah
tanda fermentasi berhasil dan MOL sudah jadi.
Aktivitas mikroorganisme pun selesai.
MOL BONGGOL PISANG
Bonggol pisang termasuk bahan yang mudah
diperoleh. Banyaknya mata tunas menjadi
inspirasi bahwa disitu ada zat yang luar biasa
yaitu Giberellin dan sitokinin. Bahkan dapat
mengundang mikroorganisme untuk datang.
Kandungan : Giberellin, Sitokinin dan 7
isolat bakteri yaitu: Azospirillum, Azotobacter,
Bacillus, Aeromonas, Aspergillus, Mikroba pelarut
fosfat dan mikroba selulolitik
Manfaat : Sebagai decomposer
dan penyubur tanah
Cara Pembuatan :
Bahan:
1 kg bonggol Pisang
1/5 Kg Gula merah
2 liter air beras
Cara buat:
Bonggol pisang dipotong-potong lalu
ditumbuk-tumbuk
Masukan gula merah yang sudah diiris ke
dalam air beras
Campur bahan dan larutan air beras, aduk
sampai rata
Tutup rapat dengan plastic dan fermentasi
selama 7 – 14 hari
MOL BATANG PISANG
Pada walnya bahan ini hanya dimanfaatkan
sebagai bahan untuk kompos. Namun kemudian
ternyata ditemukan juga adanya mikroba setelah
dijadikan MOL
Kandungan : Mengandung unsur P
Manfaat : Menambah Nutrisi
Cara Pembuatan
Bahan
2 – 3 Kg batang pisang
0,5 Kg gula merah
5 liter air beras
Cara buat:
Batang pisang ukuran 20 – 30 cm dipotong
kecil-kecil lalu ditumbuk, masukan dalam jerigen
Masukan gula merah yang sudah diiris
kedalam jerigen
Masukkan air cucian beras, aduk sampai rata
Tutup jerigen dan pasang selang yang
dihubingkan ke botol berisi air. Lama fermentasi
berkisar 14 – 21 hari.
Cara Pemakaian:
Cairkan MOL dalam air dengan perbandingan 1 :
15
Bertani kencur
Penyediaan Bibit
Kencur umumnya diperbanyak dengan
rimpangnya. Rimpang untuk bibit sebaiknya
diambil dari tanaman yang sehat dan berumur
panen8-12 bulan. Rimpang bibit yang baik
berdaging alot, mengkilap kecoklatan, tidak lecet,
tidak ada gejala busuk atau berjamur.
Rimpang terpilih disemaikan ditempat teduh dan
lembap selama 2 minggu sampai bertunas.
Kemudian rimpang dipotong-potong dengan
ukuran panjang 3 cm dan berat 8-15 gram, serta
diusahakan mempunyai 2-3 mata tunas. Pilih
rimpang yang baru mulai tumbuh tunas untuk
ditanam, karena akan memberikan hasil panen
yang maksimal. Dalam lahan 1 ha dibutuhkan
bibit sebanyak 1-2 ton tergantung jarak tanam.
Untuk menghindari serangan cendawan, sebelum
bibit ditanam terlebih dahulu direndam dalam
larutan Forest, kemudian ditiriskan dan
disemprot fungisida seperti Dithane, Dimazeb,
Ridomil, atau Manzate, dan bakterisida seperti
Agrimycin atau Agrept.
Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah harus disesuikan dengan
waktu penanaman, dan sebaiknya dilakukan
menjelang atau awal musim hujan. Caranya
dengan mencangkul sedalam 25-30 cm atau
dibongkar menggunakan bajak.
Tanah lalu digemburkan dengan garpu dan
dibersihkan dari rumput. Selanjutan dibuat
bedengan selebar 1-1,5 m dan tinggi 15-20 cm.
Panjang bedeng disesuaikan dengan keadaan
tempat. jarak antar bedeng 30 cm. Di antara
bedengan itu kemudian dibuat parit sedalam 30
cm untuk menjaga drainase tetap baik. pupuk
kandang atau kompos matang sebagai pupuk
dasar diberikan secara sebar atau sistem larikan
menurut arah baris tanaman. waktu pemberiasn
pupuk 1-2 minggu sebelum tanaman dengan
dosis 15 ton/ha.
Penanaman dan Pemeliharaan
Saat penanaman kencur paling tepat di awal
musim hujan. Rimpang ditanam dengan tunas
menghadap ke atas pada kedalaman sekitar 7,5
cm. Jarak tanam umumnya 15 cm x 15 cm, atau
20 cm x 20 cm, tergantung pola tanam dan
kesuburan tanah., setelah tanaman tumbuh
sempurna diberikan pupuk buatan berupa urea
dengan dosis 150 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan
KCI 100 kg/ha, dan pada umur 2-3 bulan diberi
pupuk tambahan berupa urea 150 kg/ha.
Penyiangan dilakukan setelah tanaman berumur
1-2 bulan, selanjutnya dengan melihat keadaan
gulma. Pada saat bersamaan dilakukan pula
pembumbunan 3-4 kali sesuai kondisi tanah,
agar rimpang tumbuh dan berkembang dengan
baik. Hati-hati, rimpang/bibit jangan sampai
terluka.
Untuk menghindari hama dan penyakit pada
tanaman dapat disemprotkan fungisida secara
rutin seminggu sekali sampai saat panen.
Cacing sutra
1, Persiapan Bibit
Bibit bisa dibeli dari toko ikan hias atau diambil
dari alam, Catatan : Sebaiknya bibit cacing di
karantina dahulu karena ditakutkan membawa
bakteri patogen.
2. Persiapan Media
Media perkembangan dibuat sebagai kubangan
lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang
dilengkapi saluran pemasukan dan pengeluaran
air. Tiap tiap kubangan dibuat petakan petakan
kecil ukuran 20 x 20 cm dengan tinggi bedengan
atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi
lubang dengan diameter 1 cm.
3. Pemupukan
Lahan di pupuk dengan dedak halus atau ampas
tahu sebanyak 200 – 250 gr/M2 atau dengan
pupuk kandang sebanyak 300 gr/ M2.
Cara pembuatan pupuknya :
Siapkan kotoran ayam, jemur 6
jam.
Siapkan bakteri EM4 untuk
fermentasi kotoran ayam
tersebut. Cari di toko pertanian
atau toko peternakan atau balai
peternakan.
Aktifkan/Kembangkan dulu
bakterinya. Caranya ¼ sendok
makan gula pasir + 4ml EM4 +
dalam 300ml air terus diamkan
kuranglebih 2 jam.
Campur cairan itu ke 10kg
kotoran ayam yang sudah
dijemur tadi aduk hingga rata.
Selanjutnya masukkan ke wadah
yang tertutup rapat selama 5
hari.
Mengapa harusdifermentasi?
Karena dengan fermetasi maka kandungan N-
organik dan C-organik bakal naek sampai 2
kalilipat
4. Fermentasi
Lahan direndam dengan air setinggi 5 cm
selama 3-4 hari.
5. Penebaran Bibit
Selama Proses Budidaya lahan dialiri air
dengan debit 2-5 Liter / detik
6. Tahapan Kerja Budidaya Cacing Sutra
Berikut tahapan kerja yang harus dilakukan
dalam pembudidayaan cacing sutra:
Lahan uji coba berupa kolam
tanah ber ukuran 8 x 1,5 m
dengan kedalaman 30 cm.
Dasar kolam uji coba diisi
dengan sedikit lumpur.Apabila
matahari cukup terik, jemur
kolam minimum sehari.
Bersamaan dengan itu, kolam
dibersihkan dari rumput atau
hewan lain, seperti keong mas
atau kijing.
Pipa Air Keluar (Pipa
Pengeluaran /Outlet) dicek
kekuatannya dan pastikan
berfungsi dengan baik. terbuat
dari paralon berdia- meter 2 inci
dengan panjang sekitar 15 cm.
Usai pengeringan dan
penjemuran, usahakan kondisi
dasar kolam bebas dari bebatuan
dan benda-benda keras lainnya.
Hendaknya konstruksi tanah
dasar kolam relatif datar atau
tidak bergelombang.
Dasar kolam diisi dengan lumpur
halus yang berasal dari saluran
atau kolam yang dianggap
banyak mengandung bahan
organik hingga ketebalan
mencapai 10 cm.
Masukkan kotoran ayam kering
sebanyak tiga karung, kemudian
sebar secara merata dan
selanjutnya diaduk-aduk dengan
kaki.
Setelah dianggap datar, genangi
kolam tersebut hingga
kedalaman air maksimum 5 cm,
sesuai panjang pipa
pembuangan.
Pasang atap peneduh untuk
mencegah tumbuhnya lumut di
kolam.
Kolam yang sudah tergenang air
tersebut dibiarkan selama satu
minggu agar kandungan gas
hilang.
Tebarkan 0,5 liter gumpalan
cacing sutra dengan cara
menyiramnya terlebih dahulu di
dalam baskom agar
gumpalannya buyar.
Seterusnya atur aliran air dengan
pipa paralon berukuran 2/3 inci.
Wadah budidaya dapat berupa
parit beton atau wadah yang
dilapisi plastik, lebar 0,5 meter.
Pakan cacing sutra berupa
campuran kotoran ayam segar
50% dan lumpur kolam 50%.
Tinggi media 5 cm.
Pemupukan ulang dengan
menambahkan kotoran ayam
sebanyak 9% dari volume awal,
dilakukan setiap minggu.
Media dialiri air irigasi, dengan
debit air 900 ml/menit.
Benih cacing rambut ditebar
sehari sesudah media kultur
dialiri air, yaitu sebanyak 2
gram/ m2.
7. Makanan Cacing Sutra
Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup,
tentunya cacing sutra tersebut juga butuh
makan. Makanannya adalah bahan organik
yang bercampur dengan lumpur atau sedimen
di dasar perairan.
Minggu, 03 November 2013
Herbal untuk lele
BIO ELM
Ramuan Probiotik dengan herbal hasil
rekayasa Kang Enus Lele Majalengka.
Sudah diaplikasi dan masih diaplikasi
di Xarell Farm hingga saat ini.
Bahan-bahannya :
1. Bawang putih 0.5 kg
2. Jahe 0.5 kg
3. Temulawak 0.5 kg
4. Kencur 0.5 kg
5. Kunyit 0.5 kg
6. Lengkuas 0.5 kg
7. Daun Sirih 60 lembar
8. Molase 1 kg
9. EM4 Perikanan 1 liter
10. Air 100 liter
Caranya :
*Bahan dari nomor 1
hingga nomor 7
diblender dan masukan
kedalam wadah dengan
tambahan air 100 liter
Larutkan molase dengan
air hangat sebanyak
1 liter aduk sampai larut
dan dinginkan.
**Sesudah dingin larutan
molase campurkan
dengan EM4 dan
masukan dalam wadah
tertutup dan diamkan
selama 3 jam.
Setelah didiamkan
***selama 3 jam campurkan
dengan ramuan yang
sudah diblender tadi dan
diamkan selama 1
minggu.
Aplikasi ke kolam :
Ambil ramuan sebanyak
2 gelas aqua gelas
campur dengan air 1
ember, siram ke kolam
ukuran 2 x 5.
Manfaat :..
***Untuk Pencegahan
penyakit dan kekebalan
tubuh ikan.
Ampasnya dapat
digunakan untuk
penggandaan probiotik
atau untuk campuran
kompos kolam.
Dapat digunakan sebagai
campuran Pakan (bibis)
dengan dosis 1 tutup
aqua untuk 1 kg Pakan.
Frekuensi Pemberian BIO ELM pada
kolam :
Sesudah 5 hari benih
ditebar berikan 2 gelas
aqua Bio ELM.
2 hari setelah pemberian
Bio ELM, berikan
Probiotik KA.
5 hari kemudian, ulangi
kembali pemberian Bio
ELM dst.
Membuat herbal
BAHAN BAHAN
HERBAL :
a. Kunyit atau kunir 6 – 8 kg
b. Temulawak 2 – 3 kg
c. Jahe 1 – 2 kg
d. Daun sirih 2 – 3 kg
e. Brotowali 2 – 3 kg
f. Asem jawa 2 kg
g. Gula jawa 2 – 3 kg
h. Stater EM4 peternakan 1 – 2 liter
i. Air segar 150 liter
LANGKAH
PEMBUATAN :
1. Kunyit, temulawak, di cuci bersih tiriskan lalu
di parut/ blender/ di gilingkan ke pasar.
Tampung pada wadah besar lantas di peras di
ambil sarinya, sampai air perasan menjadi
bening. Hasil sari perasan di masukkan pada
drum digester.
2. Jahe, brotowali, daun sirih dirajang/dicincang
lembut lalu direbus, pengulangan perebusan
hingga air rebusan tidak berwarna coklat lagi.
Setelah dingin air rebusan di masukkan drum
digester.
3. Asem jawa di buang isinya lalu di peras
dioleni, hasil ulenan pertama berbentuk seperti
bubur. Terus diuleni sampai tidak berbentuk
bubur lagi.
4. Gula jawa di sisir halus kemudian di masak
hingga mencair semua, dinginkan, masukkan ke
dalam drum reaktor digester probiotik.
5. Stater EM4 peternakan di masukan dalam
drum, lalu di tutup sangat rapat dengan lakban
rangkap berlapis 3 – 6 lembar lakban. 3kali
pada pertemuan bibir tutup drum dan badan
drum, 2 lapisan bagian atas dan 2 bagian lakban
bagaian bawah. Lamanya waktu proses dala
reaktor digester 14 – 20 hari, baru hasil herbal
probiotik dapat di gunakan. Pengadukan reaktor
digester lewat dop pralon 3 inn, setiap 3 hari
sekali. Sedang gas yang dihasilkan keluar melalui
selang plastik bening yang di masukkan dalam
botol aqua 1,5 liter yang telah di isi air, sehingga
gas dari dalam bisa keluar, tapi udara luar tidak
bisa masuk ke dalam.
Seandainya semua bahan herbal dapat di
hancurkan atau di lembutkan, maka tinggal
memeras lalu dimasukkan dalam reaktor digester
semua bahan herbal ke dalam digester , hasil
perasan dan ampas dari herbal. Hasilnya lebih
bagus di bandingkan kalau Cuma perasan yang
di masukkan.
Aturan pakai :
Ayam dan itik/ bebek : 5 - 10 ml tiap 1 liter air,
dapat di pakai setiap hari, ini untuk dosis
pencegahan Sedang untuk pengobatan saya
sarankan tetap memakai aturan dalam postingan
“Herbal Top Penghancur Segala Penyakit Ayam “
Pakai metode perebusan.
Kambing : Untuk kambing lebih mujarab sistem “
cekok “ saja seminggu sekali 100 ml untuk
seekor kambing, untuk yang masih kecil dosis
setengahnya
Sapi dan kerbau dan kuda : 500 ml seminggu
sekali, model cekok juga. Sebenarnya dengan di
campurkan ke komboran juga bisa, tinggal di
sesuaikan saja.
KEUNGGULAN
PROBIOTIK :
1. FCR ( feed conversi rasio ) lebih baik.
2. Tingkat digestibel/ ketercernaan lebih
sempurna.
3. Asupan pakan lebih irit.
4. Uji tantang antibody/ ketahanan daya tahan
tubuh lebih baik.
5. Produktivitas lebih unggul
6. Lama/ waktu pemeliharaan ternak potong
lebih singkat
7. Periode produksi telur dan susu makin
panjang.
8. Cemaran kontaminasi antibiotika bisa di
minimalisir
Menbuat probiotik lele
membuat obat herbal untuk budidaya Ikan air
tawar, dengan bahan empon-empon, gula merah,
cuka, setelah siap semua bahan-
bahannya,barulah saya mulai meracik. haluskan
semua empon-empon dengan blender jadilah
cairan herbal beserta ampasnya yang berwarna
kekuningan.
Setelah selesai memblender, buat molase dulu
dari gula merah. Lalu campur semua bahan
menjadi satu kedalam drigen 5 liter. ernyata
baunya menyengat,sampai saya sedikit agak
pusing.
Ramuan herbal ini diamkan selama 21 hari.
Lele dengan em4
Pada kolam terpal 2 minggu sebelum benih lele ditebar em-4 diberikan dengan dosis
1 tutup botol/m2, dan ditebarkan rutin setiap 2
minggu sekali sebanyak 1 tutup botol per 2 m2,
penggunaan EM-4 terbukit mampu menjaga daya
tahan tubuh lele, meningkatkan nafsu makan ,
menjaga kolam agar tidak berbau,
memfermentasikan sisa pakan, kotoran yang
terdapat di dasar kolam, juga menguraikan gas
amoniak, methan dan hydrogen sulfide yang
dapat mengganggu ikan. EM 4 juga mampu
meningkatkan oksigen terlarut (DO) sehingga air
menjadi bersih dan tidak diperlukan penggantian
berulang-ulang karena kualitas air tetap terjaga
serta aman bagi lingkungan.
Untuk mendongkrak produksi ikan lele, syaratnya
air harus bagus dan terhindar dari pencemaran.
Sementara mengatasi pencemaran air sendiri
kuncinya hanya dengan teknologi EM 4.
Kemerosotan kualitas air yang disebabkan
limbah merupakan masalah utama yang sering
dihadapi para peternak. Limbah-limbah tersebut
akan menimbulakan gas-gas beracun yang
menyebabkan terjangkitnya penyakit ikan karena
mengalami setress. Limbah tersebut juga
mengakibatkan produksi akan merosot dan
menimbulkan kematian.
Sekilas tentang Teknologi EM 4
Produk EM-4 Perikanan dan Tambak merupakan
kultur EM dalam medium cair berwarna coklat
kekuning-kuningan yang menguntungkan,
berrguna untuk meningkatkan bakteri pengurai
bahan organic, menekan pertumbuhan bakteri
pathogen, menstimulasi enzim pencernaan dan
meningkatkan kualitas air pada tambak.
Manfaat EM-4 Perikanan dan Tambak
Meningkatkan pertahanan tubuh
ikan/udang SR
Meningkatkan pertumbuhan dan
size ikan/udang GR
Meningkatkan imunostimulan /
daya tahan ikan/udang
Meningkatkan daya tahan tubuh
ikan/udang sehingga mengurangi
pengunaan Antibiotik.
Efisiensi energi dan pengelolaan
kualitas air
Memfermentasi sisa pakan,
kotoran, cangkang udang di
dasar tambak
Meningkatkan oksigen terlarut
(DO) dan air menjadi bersih
sehingga tidak diperlukan
penggantian air berulang-ulang.
Menguraikan gas-gas amoniak,
metan dan hydrogen sulfide.
Mempertahankan kualitas
linkungan
Aman dan Ramah lingkungan.
Cara Membuat EM4 Sendiri
Berikut ini cara pembuatan EM yang sudah
banyak dilakukan masyarakat, dengan
menggunakan bahan-bahan yang mudah di
dapat.
1. Bahan dan alat
Susu sapi murni dua liter
Isi perut (lambung) kambing
atau sapi secukupnya.
Gula pasir 1 kg
Bekatul 1 kg
Nanas 1 buah
Terasi ½ kg
Air bersih 10 liter
Panci
Parutan atau blender
Kompor
2. Cara Membuat
Haluskan buah nanas dengan
menggunakan blender/parutan.
Campurkan dengan gula pasir,
bekatul, terasi dan air bersih di
dalam panci. Masak sampai
mendidih, lalu dinginkan.
Tambahkan susu sapi murni dan
isi lambung kambing atau sapi,
aduk hingga tercampur rata.
Tutup panci rapat-rapat hingga
12 jam atau satu hari.
Membuat EM4 dengan bahan Tumbuhan
Mungkin sUdah ada yg tahu bahwa membuat
EM4 dengan bahan usus hewan menimbulkan
bau busuk yang kurang sedap, oleh karena itu,
disini dituliskan cara membuat mikroba
komposter EM4 dengan bahan2 tumbuhan yang
tidak terlalu berbau busuk.
Bahan-bahan
Sampah sayur, terutama kacang-
kacangan
Kulit buah-buahan (papaya,
pisang, rambutan, mangga, dsb.)
Bekatul, secukupnya
Gula merah, sedikit saja
Air beras, secukupnya
Cara membuat:
Sampah sayur, kulit buah-
buahan dan bekatul
dicampurkan. Tempatkan
misalnya di dalam sebuah ember
atau penampung yang lain.
Tutup. Sambil kadang-kadang
diaduk, biarkan selama satu
minggu sampai membusuk
sehingga menjadi EM1. EM
singkatan dari Effective
Microorganism, yaitu jasad renik
"ganas" yang akan mempercepat
proses pengomposan. Ditengarai
dengan angka 1 karena inilah
cairan mikroorganisme yang
terbentuk setelah mengalami
dekomposisi selama satu
minggu.
Cairan EM1 dicampur dengan
sampah sayur dan kulit buah-
buahan. Kemudian didiamkan
lagi selama satu minggu. Cairan
baru yang terbentuk disebut
dengan EM2.
Cairan EM2 dicampurkan dengan
bekatul, gula merah dan air
beras. Dan didiamkan lagi
selama satu minggu sehingga
menjadi EM3.
Diamkan lagi selama satu
minggu tanpa menambahkan
apa-apa. Cairan itu telah
menjadi EM4.
Membuat EM4 dengan Mudah
Sebagai starter mikroorganisme pada proses
dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam
dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli
EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal
ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri
dengan harga bahan baku yang sangat murah.
Salah satu caranya adalah sebagai berikut:
BAHAN:
1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
2. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
3. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
4. Kacang panjang segar 0,25 kg
5. Kangkung air segar 0,25 kg
6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
7. Gula pasir 1 kg
8. Air tuak dari nira 0,5 liter
CARA PEMBUATAN:
Pepaya, pisang, nanas, kacang
panjang, kangkung dan batang
pisang muda dihancurkan hingga
ukuran menjadi agak halus. Buah
harus yang sudah matang atau
dapat juga digunakan kulit buah
yang tidak dimakan.
Setelah dihancurkan, campuran
bahan tersebut dimasukkan
dalam ember.
Campurkan gula pasir dan tuak
dalam ember tadi dan aduk
hingga rata.
Wadah ditutup rapat dan
disimpan selama 7 hari
Setelah 7 hari larutan yang
dihasilkan dikumpulkan secara
bertahap setiap hari hingga
habis.
Larutan tersebut disaring dan
dimasukkan kedalam wadah yang
tertutup rapat. Larutan tersebut
adalah EM4 yang siap digunakan
dan dapat bertahan hingga 6
bulan.
Ampas dari hasil penyaringan
larutan bisa digunakan sebagai
pupuk kompos.
CARA MEMPERBANYAK EM 4
Untuk menghemat penggunaan EM 4 terutama
bagi pembudidaya ikan lele skala besar,
beberapa pembudidaya ikan lele memilih untuk
memperbanyak penggunaan EM 4 mereka,
sehingga dengan usaha memperbanyak ini dapat
ditemukan perbandingan dimana 1 liter EM 4
dapat menghasilkan sekitar 70 liter EM 4
fermentasi. Adapun cara memperbanyak EM 4 ini
adalah:
Resep 1
Alat dan Bahan :
Em 4 = 1 liter
Air gula merah = ½ kg + 1 liter air
Sari buah nenas (4 buah) + 38 liter
Jerigen isi 40 liter
Campur semua dalam wadah jeregen, lalu tutup
rapat selama seminggu, dan siap pakai.
Resep 2
Alat dan Bahan :
1. 3 liter cairan EM 4 ( 3 botol
@ 1 liter)
2. Drum plastic 200 liter
3. 500 gr gula merah / putih
4. 180 liter air
5. 0,5 kg terasi yang sudah
dicairkan dengan air
secukupnya (opsional untuk
hasil yang lebih baik)
Resep 3
Alat dan Bahan
1. Tetes tebu 3 liter
2. Em-4 2 liter
3. Air 95 liter
4. Kantung plastic / drum (ada tutup)
5. Tali
Cara Pembuatan :
1. Dicampur air, tetes tebu dan em-4
2. Diikat atau ditutup
3. Dibiarkan selama kurang lebih 2
minggu.
Sabtu, 26 Oktober 2013
Bertani pisang
Pisang adalah tanaman tropis yang mudah
dibudidaya kan, tanaman ini bisa tumbuh dengan
baik dimana saja baik didataran rendah atau
dataran tinggi. Hampir semua bagian pohon
pisang bermanfaat dari mulai pohon, daun
maupun buahnya dapat dijual dengan harga
relative mahal. Buahnya dapat diolah menjadi
penganan yang enak seperti selai, keripik,
dodol dan lainnya. Pada kesempatan ini saya
ingin menyampaikan kepada pemirsa sekalian
tentang cara budidaya pohon pisang barangkali
berguna buat pemirsa khususnya petani pisang
Cara budidaya pohon pisang
1. Syarat Tumbuh
1.1 Iklim
1. Iklim tropis basah, lembab dan panas
mendukung terhadap pertumbuhan
pisang. Namun demikian pisang masih
dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada
kondisi tanpa air, pisang masih tetap
tumbuh karena air
disuplai dari batangnya yang berair
tetapi produksinya tidak dapat kurang
maksimal.
2. Angin dengan kecepatan tinggi seperti
angin topan dapat merusak daun dan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
3. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800
mm/tumbuh dengan dua bulan kering.
Variasi curah hujan harus diimbangi
dengan ketinggian
air tanah agar tanah tidak tergenang.
1.2. Media Tanam
1.Pisang dapat tumbuh ditanah yang kaya
humus, mengandung kapur
atau tanah berat. Tanaman ini rakus
makanan sehingga sebaiknya pisang
ditanam ditanah berhumus dengan
pemupukan.
2. Air harus selalu tersedia tetapi tidak
boleh menggenang karena tanaman
pisang harus diari dengan intensif.
Ketinggian air tanah di daerah basah
adalah 50 – 200 cm, di daerah setengah
basah 100 – 200 cm dan di daerah
kering 50 – 150 cm. Tanah yg telah
mengalami erosi tidak akan
menghasilkan panen pisang yang baik.
Tanah harus mudah meresapkan air.
Pisang tidak hidup pada tanah yang
mengandung garam 0,07%.
1.3. Ketinggian Tempat
Tanaman pisang toleran akan ketinggian dan
kekeringan. Di Indonesia umumnya
dapat tumbuh di dataran rendah sampai
pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang
ambon, pisang nangka dan pisang tanduk
tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl
2.Pedoman Budidaya
2.1. Pembibitan
Pisang diperbanyak
dengan cara vegetative,dikembang biakan
dengan tunas-tunas/anaknya
1. Persyaratan Bibit : Tinggi anakan yg
dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan
lebar potongan umbi 15-20 cm. Anakan
diambil dari pohon yg berbuah baik
dan sehat. Tinggi bibit akan
berpengaruh terhadap produksi pisang
(jumlah sisir dlm tiap tandan). Ada
dua jenis bibit pisang: anakan muda &
dewasa. Anakan dewasa lebih baik
digunakan karena sudah mempunyai
bakal bunga & persediaan makanan di
dlm bonggol sudah banyak. Penggunaan
bibit yg berbentuk tombak (daun masih
berbentuk seperti pedang, helai daun
sempit) lebih diutamakan daripada bibit
dengan daun yg lebar.
2. Penyiapan Bibit : Bibit dapat
dibeli dari tempat lain atau disediakan
di kebun sendiri. Bibit Pisang ditanam
dengan jarak tanam agak rapat sekitar
2 x 2 m. Satu pohon induk, biarkan
memiliki tunas antara 7-9. Untuk
menghindari terlalu banyak jumlah
tunas, maka lakukan pemotongan
tunas.
3. Sanitasi bibit bebelum
ditanam : Untuk menghindari
penyebaran hama/penyakit sebelum
ditanam bibit diberi perlakuan sebagai
berikut:
1. Setelah dipotong, bersihkan tanah yg
menempel di akar.
2. Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari
sebelum tanam agar luka pada umbi
mengering. Buang daun-daun yg lebar.
3. Rendam umbi bibit sebatas leher batang
didalam insektisida0,5–1% selama 10
menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
4. Jika tidak ada insektisida, rendam umbi
bibit di air mengalir selama 48 jam.
5. Jika di areal tanam sudah
ada hama nematoda, rendam bibit di
dalam air panas beberapa menit.
2.2. Pengolahan Media Tanam
1.Pembukaan Lahan : Pemilihan lahan harus
mempertimbangkan aspek iklim,
prasarana ekonomi dan jarak pasar/
industri pengolahan pisang, juga harus
diperhatikan segi keamanan sosial.
Untuk membuka lahan perkebunan
pisang, terlebih dahulu lakukan
pembasmian gulma, rumput atau
semak-semak, penggemburan tanah
yang masih padat; pembuatan
sengkedan dan pembuatan saluran air.
2. Pembentukan Sengkedan Bagian tanah
yang miring perlu disengked (dibuat
teras). Lebar sengkedan tergantung dari
derajat kemiringan lahan. Lambung
sengkedan ditahan dengan rerumputan
atau batu-batuan jika tersedia.
Dianjurkan untuk menanam tanaman
legum seperti lamtoro di batas
sengkedan yang berfungsi sebagai
penahan erosi, pemasok unsur hara dan
juga penahan angin.
3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air,
Saluran ini harus dibuat pada lahan
dengan kemiringan kecil dan tanah
datar. Di atas landasan dan sisi saluran
ditanam rumput untuk menghindari erosi
dari landasan saluran itu sendiri.
2.3. Tehnik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanaman : Jarak tanam
tanaman pisang cukup lebar sehingga
pada tiga bulan pertama memungkinkan
dipakai pola tanam tumpang sari/
tanaman lorong di antara tanaman
pisang. Tanaman tumpang sari/lorong
dapat berupa sayur-sayuran atau
tanaman pangan semusim.
Dikebanyakan perkebunan pisang di
wilayah Asia yang curah hujannya
tinggi, pisang ditanam bersama dengan
tanaman perkebunan kopi,
kakao, kelapa dan arecanuts. Di India
Barat, pisang untuk ekspor ditanam
secara permanen dengan kelapa.
2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran
lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada
tanah berat & 30 x 30 x 30 cm atau 40
x40 x 40 cm untuk tanah-tanah
gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk
tanah sedang & 3,3 x 3,3 m untuk tanah
berat.
3. Cara Penanaman : Penanaman
dilakukan menjelang musim hujan
(September-Oktober). Sebelum tanam
lubang diberi pupuk organik seperti
pupuk kandang/kompos sebanyak 15–
20 kg. Pemupukan organik sangat
berpengaruh terhadap
kualitasrasa buah.
2.4. Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan : Untuk mendapatkan hasil
yang baik, satu rumpun harus terdiri
atas 3-4 batang. Pemotongan anak
dilakukan sedemikian rupa sehingga dlm
satu rumpun terdapat anakan yg
masing-masing berbeda umur (fase
pertumbuhan). Setelah 5 tahan rumpun
dibongkar untuk diganti dengan
tanaman yang baru.
2. Penyiangan : Rumput atau gulma di
sekitar pohon induk harus disiangi agar
pertumbuhan anak dan juga induk baik.
Penyiangan dilakukan bersamaan
dengan penggemburan dan penimbunan
dapuran oleh tanah agar akar dan tunas
bertambah banyak. Perlu diperhatikan
bahwa akar pisang hanya rata-rata 15
cm di bawah permukaan tanah,
sehingga penyiangan tidak perlu
dilakukan terlalu dalam.
3. Perempalan : Daun-daun yang mulai
mengering dipangkas agar kebersihan
tanaman dan sanitasi lingkungan
terjaga. Pemangkasan daun-daun ini
dilakukan setiap waktu.
4. Pemupukan : Pisang sangat memerlukan
kalium dalam jumlah besar. Untuk satu
hektar, pisang memerlukan 207 kg urea,
138 kg super fosfat, 608 kg KCl dan 200
kg batu kapur sebagai sumber kalsium.
Pupuk N diberikan dua kali dalam satu
tahun yang diletakkan di dalam larikan
yang mengitari rumpun tanaman.
Setelah itu larikan ditutup kembali
dengan tanah. Pemupukan fosfat dan
kalium dilaksanakan 6 bulan setelah
tanam (dua kali dlm setahun).
5. Pengairan dan Penyiraman : Pisang
akan tumbuh subur dan berproduksi
dengan baik selama pengairannya
terjaga. Tanaman diairi
dengan cara disiram atau mengisi
saluran air yang berada di antara
barisan tanaman pisang.
6. Pemberian Mulsa : Tanah disekitar
rumpun pisang diberi mulsa berupa
daun kering ataupun basah. Mulsa
berguna untuk mengurangi penguapan
air tanah dan menekan gulma, tetapi
pemulsaan yang terus menerus
menyebabkan perakaran
menjadi dangkal sehingga pada waktu
kemarau tanaman merana. Karena itu
mulsa tidak boleh dipasang terus
menerus.
7. Pemeliharaan BUAH: Jantung pisang
yang telah berjarak 25 cm dari sisir
buah terakhir harus dipotong agar
pertumbuhan buah tidak terhambat.
Setelah sisir pisang mengembang
sempurna, tandan pisang dibungkus
dengan kantung plastik bening. Kantung
plastik polietilen dengan ketebalan 0,5
mm diberi lubang dengan diameter 1,25
cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran
kantung plastik adalah sedemikian rupa
sehingga menutupi 15-45 cm di atas
pangkal sisir teratas dan 25 cm
dibawah ujung buah dari sisir terbawah.
Untuk menjaga agar tanaman tidak
roboh akibat beratnya tandan, batang
tanaman disangga dengan bambu yang
dibenamkan sedalam 30 cm kedalam
tanah.
3. Hama dan Penyakit
3.1.Hama
1. Ulat daun (Erienota thrax.)
· Bagian yg diserang adalah daun.
· Gejala: daun menggulung seperti
selubung dan sobek hingga tulang daun.
· Pengendalian: dengan
menggunakan insektisida yang cocok
belum ada, dapat dicoba
dengan insektisida Malathion.
2. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
· Bagian yang diserang adalah kelopak
daun, batang.
· Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah
dlm kelopak daun, batang pisang penuh
lorong.
· Pengendalian: sanitasi rumpun pisang,
bersihkan rumpun dari sisa batang
pisang, gunakan bibit yang telah
disucihamakan.
3. Nematoda (Rotulenchus similis,
Radopholus similis).
· Bagian yang diserang adalah akar.
· Gejala: tanaman kelihatan merana,
terbentuk rongga atau bintik kecil di
dalam akar, akar bengkak.
· Pengendalian: gunakan bibit yang telah
disucihamakan, tingkatkan humus tanah
dan gunakan lahan dengan kadar
lempung kecil.
4. Ulat bunga dan buah (Nacoleila
octasema.)
· Bagian yang diserang adalah bunga &
buah.
· Gejala: pertumbuhan buah abnormal,
kulit buah berkudis. Adanya ulat
sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
· Pengendalian: dengan
menggunakan insektisida.
3.2. Penyakit
1. Penyakit darah
· Penyebab: Xanthomonas celebensis
(bakteri). Bagian yg diserang adalah
jaringan tanaman bagian dalam.
· Gejala: jaringan menjadi kemerah-
merahan seperti berdarah.
· Pengendalian: dengan membongkar
dan membakar tanaman yang sakit.
2. Panama
· Penyebab: jamur Fusarium oxysporum.
Bagian yang diserang adalah daun.
· Gejala: daun layu dan putus, pertama
daun luar lalu daun dibagian dalam,
pelepah daun membelah membujur,
keluarnya pembuluh getah berwarna
hitam.
· Pengendalian: membongkar dan
membakar tanaman yang sakit.
3. Bintik daun
· Penyebab: jamur Cercospora musae.
Bagian yg diserang adalah daun dengan
gejala bintik sawo matang yg makin
meluas.
· Pengendalian: dengan menggunakan
fungisida yang mengandung Copper
oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
4. Layu
· Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian
yang diserang adalah akar.
· Gejala: tanaman layu dan mati.
· Pengendalian: membongkar dan
membakar tanaman yang sakit.
5. Daun pucuk
· Penyebab: virus dengan perantara kutu
daun Pentalonia nigronervosa. Bagian
yang diserang adalah daun pucuk.
· Gejala: daun pucuk tumbuh tegak
lurus secara berkelompok.
· Pengendalian: cara membongkar dan
membakar tanaman yang sakit.
3.3. Gulma
Tidak lama setelah tanam dan setelah kanopi
dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan
yang harus segera diatasi. Penanggulangan
dilakukan dengan:
1. Penggunaan herbisida seperti Paraquat,
Gesapax 80 Wp, Round up dan dalapon.
2. Menanam tanaman penutup tanah yang
dapat menahan erosi, tahan naungan,
tidak mudah diserang hama penyakit,
tidak memanjat batang pisang. Misalnya
Geophila repens.
3. Menutup tanah dengan plastik polietilen.
4. Panen
4.1. Ciri dan Umur Panen
Pada umur 1 tahun rata-rata pisang sudah
berbuah. Saat panen ditentukan oleh umur buah
dan bentuk buah. Ciri khas panen adalah
mengeringnya daun bendera. Buah yang cukup
umur untuk dipanen berumur 80-100 hari dengan
siku-siku buah yg masih jelas sampai hampir
bulat. Penentuan umur panen harus didasarkan
pada jumlah waktu yg diperlukan untuk
pengangkutan buah ke daerah penjualan
sehingga buah tidak terlalu matang saat sampai
di tangan konsumen. Sedikitnya buah pisang
masih tahan disimpan 10 hari setelah diterima
konsumen.
4.2. Cara Panen
Buah pisang dipanen bersama dengan
tandannya. Panjang tandan yang diambil adalah
30 cm dari pangkal sisir paling atas. Gunakan
pisau yang tajam dan bersih waktu memotong
tandan. Tandan pisang disimpan dalam posisi
terbalik supaya getah dari bekas potongan
menetes ke bawah tanpa mengotori buah.
Dengan posisi ini buah pisang terhindar dari luka
yang dapat diakibatkan oleh pergesekan buah
dengan tanah. Setelah itu batang pisang
dipotong hingga umbi batangnya dihilangkan
sama sekali. Jika tersedia tenaga kerja, batang
pisang bisa saja dipotong sampai setinggi 1 m
dari permukaan tanah. Penyisaan batang
dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan tunas.
4.3. Periode Panen
Pada perkebunan pisang yang cukup luas, panen
dapat dilakukan 3-10 hari sekali tergantung
pengaturan jumlah tanaman produktif.
4.4. Perkiraan Produksi
Belum ada standard produksi pisang di
Indonesia, di sentra pisang dunia produksi 28
ton/ha/tahun hanya ekonomis untuk perkebunan
skala rumah tangga. Untuk
perkebunan kecil (10-30 ha) dan perkebunan
besar (> 30 ha), produksi yang ekonomis harus
mencapai sedikitnya 46 ton/ha/tahun.
5. Pasca Panen
Secara konvensional tandan pisang ditutupi
dengan daun pisang kering untuk mengurangi
penguapan dan diangkut ketempat pemasaran
dengan menggunakan kendaraan terbuka/
tertutup. Untuk pengiriman ke luar negeri, sisir
pisang dilepaskan dari tandannya kemudian
dipilah-pilah berdasarkan ukurannya.
Pengepakan dilakukan dengan menggunakan
wadah karton. Sisir buah pisang dimasukkan ke
dos dengan posisi terbalik dalam beberapa
lapisan. Sebaiknya luka potongan diujung sisir
buah pisang disucihamakan untuk menghindari
pembusukan